HomeAbout me
Welcome to my new mobile site Selamat datang di blog yang simpel ini terimakasih sudah menyempatkan mampir di blog saya......
Tags: social media

Akun Youtube Presiden SBYDikomersialkan?

Keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menggunakan twitter, google+, Facebook Fan Page dan Youtube menarik perhatian banyak orang, khususnya pengguna aktif media sosial di Indonesia. Ada yang berkomentar miring, namun cukup banyak yang mendukung sepak terjang sang Presiden.
Untuk menemukan akun SBY yang asli tidaklah sulit, sebuah lingkaran biru dengan tanda “chek” (check mark) di sebelah ujung namanya menujukan akun tersebut telah diverfikasi oleh pemilik media sosial.


Tidak sembarang orang memiliki tanda ini, kecuali mereka yang benar-benar merupakan publik figur atau tokoh yang berpengaruh.
Saya belum melihat lebih jauh, akun twitter, google+ dan Facebook Fan Page SBY yang katanya dikelola oleh Staf Khusus Presiden Republik Indonesia. Namun ketika melihat akun Youtube SBY, sepertinya Staf Khusus Presiden belum mempersiapkanya secara maksimal.

Salah hal yang membuat saya heran yaitu adanya iklan Overlay , pre-roll dan banner iklan ketika melihat beberapa video yang menujukan kegiatan SBY.
Jika anda membuka akun Youtube SBY pada hari ini, anda akan menemukan 7 buah video, diantaranya 3 video yang memperlihatkan SBY sedang melakukan rapat koordinasi via Google Hangout, Jumat, 5 Juli 2013 di Istana Bogor, untuk memantau perkembangan terakhir dari penanganan gempa bumi di Aceh dan penanggulangan asap di Riau. Video pertama di unggah pada tanggal 3 Juli 2013 dengan judul Suara Rakyat - Pak Suyadi, “Profesor” Mangrove. Bagi anda mungkin lumrah bila iklan-iklan tersebut tampil, namun bila hal ini dibandingkan dengan akun youtube beberapa tokoh dunia, seperti presiden A.S Barack Obama, iklan seperti ini tidak pernah ada untuk menghilangkan kesan “komersial”. Hal yang sama dapat dilihat juga melalui akun Youtube Pemprov DKI, yang memiliki“ pengikut” yang cukup banyak, sejauh pengamatan saya tidak ada iklan satupun yang tampil saat melihat beberapa koleksi video mereka.
Mungkin secara default, youtube sudah mengaturnya demikian? Tadinya saya juga berpikir begitu, karena pada bagian Overview Account Setting, terdapat pilihan default untuk menampilkan iklan yaitu “Allow advertisements to be displayed alongside my videos”. Bila memang hal ini berlaku untuk seluruh video SBY, maka seharusnya semua video SBY menampilkan iklan.


Kenyataannya berbeda, hanya dua video saja yang terbebas dari iklan yaitu video tentang ”Pak Suyadi, Profesor Mangrove” dan “Pengabdian Ibu Een Sukaesih, Guru Sejati Pembawa Inspirasi.” Saya juga sempat membandingkan keberadaan akun baru SBY ini dengan beberapa akun youtube perseorangan yang tergolong baru juga, ternyata video-video mereka tidak menampilkan iklan apapun, padahal pengaturan default memang memperbolehkan iklan untuk tampil.


Lalu bagaimana iklan-iklan tersebut tampil untuk sebagian video SBY? Sesuai pengalaman saya dapat disimpulkan bahwa iklan tersebut tampil karena video terkait di-”monetize”. Monetisasi (Monetize -uang atau mencetak menjadi uang) video youtube berarti pengguna/pemilik akun mengizinkan kehadiran iklan di video mereka dan YouTube akan membangi pendapatan mereka dengan pemilik akun berdasarkan iklan yang muncul pada video yang sudah di-”monetize. Iklan yang muncul sekitar 30 detik sebelum video tayang disebut pre-roll. Setiap 1000 kali iklan pre-roll ditampilkan, Youtube mendapat bayaran sejumlah uang. Jumlah tersebut dapat bervariasi tetapi biasanya Youtube dibayar antara US $ 20 dan US $ 25 untuk setiap seribu tampilan iklan. Ini disebut CPM. Dengan catatan setiap kali iklan tayang, pengujung secara penuh melihatnya selama 30 detik karena biasanya pengunjung diberi kesempatan untuk melewati iklan setelah 5 detik awal. Biasanya iklan pre-roll ini tampil untuk video (yang sudah dimonetisasi tentunya) yang berdurasi lebih dari 10 menit, apabila tidak tampil jenis iklan ini akan digantikan dengan jenis iklan lain yaitu “Overlay in-video ads”, iklan transparan yang muncul di bagian bawah video. Iklan ini biasanya mulai muncul pada detik ke 10 atau 15 saat video tayang. Jenis iklan ini dapat ditutup oleh pengunjung jika diinginkan. Biasanya juga, jenis iklan pre-roll dan Overlay dibarengi juga dengan jenis iklan lain berupa banner berukuran 300×250 px yang tampil di pojok kanan atas.


Jika anda diterima sebagai mitra Youtube dan beberapa video sudah dimonetisasi, maka biasanya mitra mendapatkan BPT $ 7, yang berarti untuk setiap 1000 iklan yang ditampilkan pada channel pemilik akun maka yang bersangkutan akan mendapatkan US $ 7 (dan Youtube mengambil US $ 18 sisanya). Dengan asumsi bila mitra (pemilik akun) memiliki satu juta tampilan iklan dan setiap penampilan iklan pre-roll dilihat secara penuh oleh pengujung maka mitra akan mendapatkan US $ 7000 (1 juta dibagi dengan 1000 x US $ 7). Lumayan kan? Menurut celebritynetworth.com, 22 Mei 2013, posisi teratas dari 25 mitra youtube yang memiliki pendapatan tertinggi adalah BlueXephos dengan nilai US $ 6.700.000 (960 juta channel views).


Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa program monetisasi yang ditawarkan Youtube tersebutmengandung unsur komersial (kbbi, me·ngo·mer·si·al·kan: 1 menjadikan sesuatu sebagai barang dagangan; 2 menggunakan sesuatu untuk berdagang - mencari keuntungan sendiri), dan apabila program ini juga diikuti oleh Staf Khusus Presiden untuk akun Youtube SBY, apa bisa disimpulkan bahwa akun tersebut dikomersialkan? Wajarkah? Silahkan anda menilai sendiri.


sumber: http://m.kompasiana.com/valentino

Back to posts
Comments:
[2013-07-28 00:20:07] ANONI :

HAHAHA


UNDER MAINTENANCE

Ring ring