Sekilas Tentang Cloud Computing
Cloud Computing adalah suatu istilah
yang banyak digunakan oleh Industi
IT yang memiliki arti yang berbeda
bagi setiap orang. Namun pada
intinya Cloud Computing adalah
suatu pergeseran dari perusahaan
dalam membeli dan memelihara
server dan aplikasi on-premise yang
mahal, dan bergerak menuju metode
penyewaan IT, sesuai dengan
kebutuhan, dari satu penyedia
layanan publik.
Cloud Computing adalah suatu istilah
yang banyak digunakan oleh Industi
IT yang memiliki arti yang berbeda
bagi setiap orang. Namun pada
intinya cloud computing adalah
suatu pergeseran dari perusahaan
dalam membeli dan memelihara
server dan aplikasi on-premise yang
mahal, dan bergerak menuju metode
penyewaan IT, sesuai dengan
kebutuhan, dari penyedia layanan
public cloud.
Hanya dalam beberapa tahun
terakhir hal ini telah menjadi layak
dan masuk akal bagi perusahaan
untuk memindahkan teknologi
mereka ke sebuah pusat data yang
dikelola secara profesional oleh
pihak luar. Perubahan ini telah
didorong oleh mulai tersedianya
Internet berkecepatan tinggi yang
tidak hanya tersedia di kantor Anda,
tetapi juga di rumah, di warung kopi
dan di mana saja anda dapat
melakukan penerimaan sinyal
telepon seluler. Kenyataan ini telah
memungkinkan terjadinya konsolidasi
yang revolusioner.
Alasan ekonomi yang menjadi
pendorong di belakang konsolidasi
ini adalah penghematan biaya yang
signifikan dan pengurangan risiko
yang diterima oleh perusahaan ketika
mereka memusatkan sumber daya
teknologi mereka di sebuah pusat
data yang dikelola secara profesional
oleh pihak luar. Penyedia layanan
publik dapat mengimplementasikan
keamanan industri yang paling
canggih dan proses ketersediaan
yang tinggi serta menawarkan
pemantauan dan pemeliharaan
server 24×7.
KEUNGGULAN CLOUD COMPUTING
SISTEM
Uraian mengenai keuntungan (sisi
potensial) yang didapat dalam
penggunaan Cloud Computing.
Namun, secara spesifik, merujuk
kepada (Thia, 2008) keuntungan
Cloud Computing antara lain:
Keuntungan bagi para pelaku bisnis
adalah minimalisasi biaya investasi
infrastruktur publik sehingga bisnis
bisa lebih terfokus pada aspek
fungsionalitasnya,
Bagi application developer, layanan
PaaS memungkinkan pengembangan
dan implementasi aplikasi dengan
cepat sehingga meningkatkan
produktivitas,
Bagi para praktisi yang bergerak di
industri TI, hal ini berarti terbukanya
pasar baru bagi industri jasa
pengembangan teknologi informasi,
Bagi pebisnis di bidang infrastruktur,
hal ini merupakan peluang yang
besar karena dengan meningkatnya
penggunaan layanan SaaS ini akan
meningkatkan penggunaaan
bandwidth internet,
Integrasi aplikasi dengan berbagai
perangkat
KEKURANGAN CLOUD COMPUTING
Merujuk kepada (Robbins, 2009),
resiko yang harus dihadapi user
dalam penggunaan Cloud Computing
ini antara lain:
service level, artinya kemungkinan
service performance yang kurang
konsisten dari provider. Inkonsistensi
cloud provider ini meliputi, data
protection dan data recovery,
privacy, yang berarti adanya resiko
data user akan diakses oleh orang
lain karena hosting dilakukan secara
bersama-sama,
compliance, yang mengacu pada
resiko adanya penyimpangan level
compliance dari provider terhadap
regulasi yang diterapkan oleh user,
data ownership mengacu pada resiko
kehilangan kepemilikan data begitu
data disimpan dalam cloud,
data mobility, yang mengacu pada
kemungkinan share data antar cloud
service dan cara memperoleh
kembali data jika suatu saat user
melakukan proses terminasi terhadap
layanan cloud Computing.
Beberapa pertimbangan lain yang
menjadi resiko Cloud Computing
adalah:
- Ketidakpastian kemampuan
penegakan kebijakan keamanan pada
provider
- Kurang memadainya pelatihan dan
audit TI
- Patut dipertanyakan kendali akses
istimewa pada situs provider
- Ketidakpastian kemampuan untuk
memulihkan data
- Kedekatan data pelanggan lain
sehingga kemungkinan tertukar
- Ketidakpastian kemampuan untuk
mengaudit operator
- Ketidakpastian keberlanjutan
keberadaan provider
- Ketidakpastian kepatuhan provider
terhadap peraturan.
Pada dasarnya, dengan Cloud
Computing konsumen membebaskan
diri dari tanggung jawab untuk
mengelola stack sumber daya
komputasi. Levelnya mulai dari SaaS
ketika kita benar-benar bebas, PaaS
ketika kita masih harus membuat
aplikasi, dan IaaS di mana kita juga
masih harus sibuk dengan Operating
System. Berikut ini layanan yang
disediakan oleh Cloud Computing :
1. Software as a Service (SaaS), kita
sebenarnya sudah akrab dengan
layanan cloud computing melalui
Yahoo Mail, Hotmail, Google Search,
Bing, atau MSN Messenger. Contoh
lain yang cukup populer adalah
Google Docs ataupun Microsoft
Office Web Applications yang
merupakan aplikasi pengolah
dokumen berbasis internet.
Di dunia bisnis, kita mungkin familiar
dengan SalesForce.com atau
Microsoft CRM yang merupakan
layanan aplikasi CRM. Di sini,
perusahaan tidak perlu setup
hardware dan software CRM di
server sendiri. Cukup berlangganan
SalesForce.com maupun Microsoft
CRM, kita bisa menggunakan aplikasi
CRM kapan dan dari mana saja
melalui internet. Kita tidak perlu
melakukan investasi server maupun
aplikasi. Kita juga akan selalu
mendapat aplikasi terbaru jika terjadi
upgrade. Intinya, kita benar-benar
hanya tinggal menggunakan aplikasi
tersebut. Pembayaran biasanya
dilakukan bulanan, dan sesuai
jumlah pemakai aplikasi tersebut.
Dengan kata lain, pay as you go, pay
per use, per seat.
Semua layanan ini, dimana suatu
aplikasi software tersedia dan bisa
langsung dipakai oleh seorang
pengguna, termasuk ke dalam
kategori Software as a Services (SaaS).
Secara sederhana, kita langsung
mengkonsumsi layanan aplikasi yang
ditawarkan.
2. Platform as a Service (PaaS), Sering
terjadi, suatu aplikasi software yang
sifatnya package tidak dapat
memenuhi kebutuhan proses bisnis
kita. Demikian pula dengan SaaS, di
mana aplikasi yang ditawarkan
sebagai layanan tidak sesuai dengan
proses bisnis kita. Nah, pada skenario
ini, kita dapat menggunakan jenis
layanan yang disebut Platform as a
Service (PaaS).
Pada PaaS, kita membuat sendiri
aplikasi software yang kita inginkan,
termasuk skema database yang
diperlukan. Skema itu kemudian kita
pasang (deploy) di server-server milik
penyedia jada PaaS. Penyedia jasa
PaaS sendiri menyediakan layanan
berupa platform, mulai dari
mengatur server-server mereka
secara virtualisasi sehingga sudah
menjadi cluster sampai menyediakan
sistem operasi di atasnya. Alhasil, kita
sebagai pengguna hanya perlu
memasang aplikasi yang kita buat di
atasnya.
Jika kita adalah perusahaan pembuat
software, PaaS juga memberi alternatif
lain. Alih-alih memasang software di
server konsumen, kita bisa memasang
software tersebut di server milik
penyedia layanan PaaS, lalu
menjualnya ke konsumen dalam
bentuk langganan. Dengan kata lain,
kita membuat sebuah SaaS.
Singkatnya, dengan PaaS, kita
membangun aplikasi kita sendiri di
atas layanan PaaS tersebut. Adapun
contoh vendor penyedia layanan
Paas adalah Microsoft Azure dan
Amazon Web Services.
3. Infrastructure as a Service (IaaS),
Ada kasus ketika konfigurasi yang
disediakan oleh penyedia PaaS tidak
sesuai dengan keinginan kita. Kita
berniat menggunakan aplikasi yang
memerlukan konfigurasi server yang
unik dan tidak dapat dipenuhi oleh
penyedia PaaS. Untuk keperluan
seperti ini, kita dapat menggunakan
layanan cloud computing tipe
Infrastructure as a Service (IaaS).
Pada IaaS, penyedia layanan hanya
menyediakan sumber daya komputasi
seperti prosesor, memori, dan storage
yang sudah tervirtualisasi. Akan
tetapi, penyedia layanan tidak
memasang sistem operasi maupun
aplikasi di atasnya. Pemilihan OS,
aplikasi, maupun konfigurasi lainnya
sepenuhnya berada pada kendali
kita.
Jadi, layanan IaaS dapat dilihat
sebagai proses migrasi server-server
kita dari on-premise ke data center
millik penyedia IaaS ini. Para vendor
cloud computing lokal rata-rata
menyediakan layanan model IaaS ini,
dalam bentuk Virtual Private Server.
Bagaimana Perkembangan Cloud
Computing di Indonesia sendiri ??????
Di Indonesia untuk sisi penyedia
cloud computing ada beberapa yang
boleh saya katakan “Berani Mati”
yang menyediakan IAAS. Hal ini
karena menurut saya tidak mungkin
dalam skala kecil (jika kita mengerti
apa itu cloud computing) dan sulit
bersaing dengan penyedia penyedia
raksasa seperti Microsoft, Google,
Amazon, dsb. Untuk fasilitas 2
tentunya hampir tidak mungkin
karena lebih sulit lagi menyaingi
Microsoft yang sudah sejak awal
berdirinya menyediakan software
untuk development tool seperti
Visual Studio sekarang ini.
Kesempatan yang sangat besar
adalah untuk menyediakan SAAS
karena mengingat lebih banyaknya
orang miskin dan UKM. Baca
layanan komputasi awan untuk UKM.
Perusahaan perusahaan besar di
Indonesia yang sudah merambah
menjadi penyedia jasa pelayanan
cloud computing adalah PT TELKOM,
PT Indosat, XL, dsb.
Di sisi konsumen sebagai pemakai
tentunya semua fasilitas no 1 s/d 3
sangat dibutuhkan di Indonesia.
Kebanyakan semua perusahaan
memerlukan fasilitas 1 s/d 3 kecuali
beberapa yang mengembangkan
softwarenya sendiri hanya
membutuhkan 1 dan 2 saja. Dari
sudut pandang geografisnya dan juga
tingkat rata rata ekonomi rakyatnya
maka perkembangan kebutuhan
cloud computing ini sangatlah besar
bahkan boleh di katakan Indonesia
sebagai pasar yang sangat besar bagi
cloud computing. Sebagai
contohnya FACEBOOK dimana
Indonesia merupakan negara
terbesar sebagai pemakainya.
Source : www.indonesiancloud.com
www.purwadhikapress.com
http://sraportofolio.blogspot.com
Created at 2013-07-18 20:25:04
Back to posts
UNDER MAINTENANCE